Bantu Korban Gempa Bawean, STAIHA Bawean Bagi Sembako dan Cek Kesehatan Gratis

By TIM Media STAIHA Bawean 24 Mar 2024, 00:00:00 WIB Artikel Dosen
Bantu Korban Gempa Bawean, STAIHA Bawean Bagi Sembako dan Cek Kesehatan Gratis

STAIHA News –Gempa berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang Pulau Bawean pada tanggal 23 Maret 2024 telah menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Sejumlah bangunan runtuh dan banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Menanggapi bencana ini, Civitas akademika STAIHA Bawean bergerak cepat untuk membantu meringankan beban korban. Civitas akademika STAIHA Bawean ikut berbagi untuk membantu korban gempa di Pulau Bawean Bahkan Ketua STAIHA Bawean datang langsung ke lokasi bencana untuk membagikan bantuan Minggu (24/03/2024).  Disamping membagi sembako kepada Warga Staiha Bawean juga berkolaborasi dgn Klinik Almanar & apotek pinkma mengadakan kegiatan cek kesehatan gratis di tempat-tempat Pengungsian korban gempa.

Kegiatan penyaluran bantuan bagi korban bencana gempa bumi dan cek kesehatan gratis  ini merupakan rangkaian lanjutan dari dibentuknya Panitia STAIHA Peduli Gempa Bumi Pulau Bawean. Beberapa waktu sebelumnya, panitia sudah melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak untuk mempersiapkan kegiatan penggalangan dana. Dana tersebut pada kesempatan ini didistribusikan kepada warga terdampak, khususnya yang memiliki tingkat kerusakan relatif berat.

Dijelaskan Ansharuddin, M.Pd.I selaku Ketua lP2M STAIHA Bawean,”Wujud kepedulian STAIHA Bawean tidak hanya berupa bantuan dalam bentuk materi saja, tetapi juga berupa bantuan pendampingan melalui kegiatan trauma healing, khusunya untuk anak-anak yang secara mental belum siap menerima musibah ini.” Pernyataan tersebut disampaikan Tim Distribusi Panitia STAIHA Bawean Peduli Gempa Bumi Pulau Bawean Sholihan, M.Pd usai menyerahkan bantuan dari STAIHA Bawean Minggu (24/3/2024).

Pada kesempatan yang sama, lanjutnya, tim panitia juga meninjau ke lokasi terdampak bencana untuk melihat berbagai hal yang warga ceritakan, khususnya kerusakan-kerusakan yang bersifat fisik. Dalam pemahaman kami, katanya lagi, penanggulangan kerusakan fisik relatif lebih cepat tertanggulangi dibandingkan dengan “kerusakan” yang berhubungan dengan mental, rohani ataupun pikiran, yang lazimnya membutuhkan penanganan lebih lama.

 

Tim Media

Staiha Bawean


Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook